Daftar Isi
Pengertian Puisi
Untuk menyampaikan gagasan, selain dalam bentuk prosa ( eksposisi) dapat diungkapkan dalam bentuk puisi. Kita sering kali menjumpai puisi setiap hari misalnya melalui lagu-lagu. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang dibuat sebagai ungkapan perasaan penulis atau penyair dengan ditulis dengan bahasa yang padat, singkat dan menggunakan kata kiasan (imajinatif). Menurut beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian puisi adalah sebuah karya sastra yang indah, merupakan bentuk luapan perasaan atau karya imajinatif seorang penyair yang dikemas dalam bahasa yang padat dan indah, sehingga membangkitkan perasaan, panca indera, dan merangsang imajinasi lewat penataan bunyi, irama, dan makna sehingga memberi kesan keindahan kepada pembaca.
Dengan puisi dapat mengungkapkan berbagai hal misalnya kerinduan, kegelisahan atau pengagungan kepada Tuhan dan lainnya. Nah sebelum kamu membuat sebuah puisi ada baiknya kamu mengetahui unsur pembentuk dan jenis-jenis puisi ya.
Unsur-Unsur Puisi
Berikut unsur-unsur pembentuk puisi dan penjelasannya.
a. Majas dan Irama
Teks puisi merupakan teks yang mengutamakan majas dan mengutamakan irama.
- Majas adalah Gaya bahasa yang digunakan penulis dalam suatu karya sastra untuk memberikan efek tertentu pada sebuah pesan secara imajinatif dan kias.
- Irama adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang. Irama berfungsi memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi yang pada akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa, marah, rindu, dan bahagia.
b. Penggunaan kata-kata Konotasi
Kata konotasi adalah makna kultural atau emosional yang bersifat subjektif dan melekat pada suatu kata atau frasa. Jadi kata konotasi merupakan kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata tersebut telah mengalami penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman , kesan, imajinasi dan perasaan penyair.
Contoh :
Kata | Makna Dasar | Tambahan |
Hujan | Air yang terjun dari langit | Perbuatan baik |
Rintik | Percikan air | Sesuatu yang kecil tetapi banyak |
Pohon berbunga | Pohon yang memiliki bunga | Kehidupan yang baik dan menjanjikan |
Jejak-jejak kaki | Tapak | Pengalaman hidup |
Jalan | Tempat untuk melintas | Alur kehidupan |
Diserap | Masuk ke dalam liang kecil | Dimanfaatkan |
Akar | Bagian terbawah dari pohon | Awal kehidupan |
c. Kata-kata Berlambang
Lambang atau simbol adalah sesuatu seperti tanda (lukisan, lencana, dan sebagainya) yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu. Misalnya tunas kelapa ( lambang pramuka ), warna biru ( lambang kesetiaan ). Lambang-lambang seperti itu sering pula digunakan penyairnya dalam sebuah puisi.
d. Pengimajinasian dalam Puisi
Pengimajian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair. Dengan kata-kata yang digunakan penyair, pembaca seolah-olah mendengar suara (imajinasi auditif), melihat benda-benda (imajinasi visual), atau meraba dan menyentuh benda-benda (imajinasi taktil).
Jenis-Jenis Puisi
berdasarkan cara penyair menyampaikan isi atau gagasannya, puisi dapat dibagi dalam beberapa jenis yaitu puisi naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif.
a. Puisi Naratif
Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi naratif terbagi menjadi 2 yaitu balada dan romansa.
Balada adalah puisi yang berisi cerita tentang orang orang perkasa ataupun toko pujaan . Contohnya :
- Ballada orang-orang tercinta ( karya WS Rendra )
- Blues untuk Bonnie ( karya WS Rendra )
BALADA IBU YANG DIBUNUH
Ibu musang dilindung pohon tua meliang
bayinya dua ditinggal mati lakinya.
Bulan sabit terkait malam memberita datangnya
waktu makan bayi-bayinya mungil sayang.
Matanya berkata pamitan, bertolaklah ia
dirasukinya dusun-dusun, semak-semak, taruhan
harian atas nyawa.
Burung kolik menyanyikan berita panas dendam warga desa
menggetari ujung bulu-bulunya tapi dikibaskannya juga.
Membubung juga nyanyi kolik sampai mati tiba-tiba
oleh lengking pekik yang lebih menggigilkan
pucuk-pucuk daun
tertangkap musang betina dibunuh esok harinya.
Tiada pulang ia yang meski rampas rejeki hariannya
ibu yang baik, matinya baik, pada bangkainya gugur
pula dedaun tua.
Tiada tahu akan merataplah kolik meratap juga
dan bayi-bayinya bertanya akan bunda pada angin
Tenggara.
Lalu satu ketika di pohon tua meliang
matilah anak-anak musang, mati dua-duanya.
Dan jalannya semua peristiwa
tanpa dukungan satu dosa. Tanpa.
Romansa adalah jenis puisi cerita menggunakan bahasa romantik yang berisi kisah percintaan, yang diselingi petualangan dan perkelahian. Contohnya :
- Romance Perjalanan ( karya Kirjomulyo )
b. Puisi Lirik
Jenis puisi lirik terbagi ke dalam beberapa macam, antara lain elegi, ode, dan serenada.
- Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Misalnya Elegi Jakarta karya Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair di Kota Jakarta.
- Serenada ialah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata “serenada” berarti nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja. Rendra banyak menciptakan serenada dalam Empat Kumpulan Sajak. Misalnya “Serenada Hitam”, “Serenada Biru”, “Serenada Merah Jambu”, “Serenada Ungu”, “Serenada Kelabu”, dan sebagainya. Warna-warna di belakang serenade itu melambangkan sifat nyanyian cinta itu, ada yang bahagia, sedih, dan kecewa.
- Ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan. Ode banyak ditulis sebagai pemujaan terhadap tokoh-tokoh yang dikagumi contohnya Teratai (karya Sanusi Pane), Diponegoro (karya Chairil Anwar), dan Ode buat Proklamator (karya Leon Agusta). Contoh :
DIPONEGORO
(Karya : Chairil Anwar)
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditinda
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju.
Serbu.
Serang.
Terjang
c. Puisi Deskriptif
Dalam jenis puisi deskriptif, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya. Puisi yang termasuk ke dalam jenis puisi deskriptif, misaInya satire dan puisi yang bersifat kritik sosial.
- Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan ketidakpuasan penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan sebaliknya. Contoh puisi satire : DI NEGERI AMPLOP Oleh : (Gus Mus).
- Puisi kritik sosial adalah puisi yang juga menyatakan ketidakpuasan penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidakberesan keadaan atau orang tersebut. Kesan penyair juga dapat kita hayati dalam puisi-puisi impresionistik yang mengungkapkan kesan (impresi) penyair terhadap suatu hal.