Teks Eksplanasi : Pengertian, Ciri, Struktur, dan Contoh

Pengertian Teks Eksplanasi

Pengertian Teks Eksplanasi adalah teks yang menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena alam, sosial, budaya dan lainnya dapat terjadi. Teks eksplanasi mengandung fakta yang dirangkai secara kronologis atau kausalitas (sebab akibat).

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Teks Eksplanasi memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan teks lainnya antara lain sebagai berikut :

  1. Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual).
  2. Hal yang dibahas yaitu suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
  3. Sifatnya informatif dan tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.
  4. Menggunakan kata penanda urutan.
  5. Fokus pada hal umum (generik), bukan partisipan manusia. Contoh: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, dan lainnya.

ads stream

Struktur Teks Eksplanasi

Menurut Kosasih (2017:138-139), teks eksplanasi memeiliki struktur sebagai berikut ini :

  1. Identifikasi fenomena
    Identifikasi fenomena beisi identifikasi suatu kejadian atau peristiwa yang akan dijelaskan.
  2. Penggambaran rangkaian kejadian
    Penggambaran rangkain kejadian berisi uraian kejadian atau peristiwa yang sesuai dengan identifikasi fenomena. Pada bagian ini dapat disusun secara kronologis atau kausalitas.
  3. Ulasan
    Ulasan merupakan bagian komentar atau penilaian terhadap konsekuensi atas kejadian atau peristiwa yang dipaparkan.

Contoh Teks Eksplanasi

Mengapa Air Laut Dapat Pasang dan Surut

Air laut dapat mengalami pasang surut. Hal ini dikarenakan oleh gravitasi bulan. Bagaimana proses terjadinya?
Air laut merupakan zat cair yang mudah berubah bentuk ketika terkena suatu gaya. Bentuk permukaan laut dapat berbeda-beda akibat dipengaruhi oleh gravitasi bulan.
Gravitasi bulan memiliki pengaruh lebih besar daripada gravitasi matahari karena jarak Bulan dengan Bumi lebih dekat daripada jarak Matahari dengan Bumi. Karena bumi berotasi, kemungkinan terjadinya peristiwa pasang surut dapat terjadi dua kali setiap bulannya di suatu tempat tertentu.

Pada bulan purnama, jarak air laut dengan pusat bulan lebih dekat daripada jarak pusat bumi dengan pusat bulan. Hal yang sama dapat terjadi di belahan bumi yang mengalami bulan baru. Pada saat itulah, gaya gravitasi bulan lebih kuat daripada bumi untuk menarik air laut. Air laut menjadi lebih tinggi terhadap permukaan bumi. Hal inilah dikenal dengan peristiwa air laut pasang.

Lalu , peningkatan ketinggian air laut dibagain yang mengalami bulan baru atau bulan purnama akan mengambil alih dari belahan bumi lainnya yaitu belahan bumi yang tidak mengalami bulan purnama atau bulan baru. Hal inilah menyebabkan belahan bumi tersebut mengalami permukaan air laut yang surut.

Jadi. peristiwa pasang surut air laut bukanlah disebabkan oleh Gravitasi Matahari, melainkan gravitasi Bulan. Walau bentuk matahari lebih besar daripada bulan, jarak Bulan lebih dekat dengan Bumi dibandingkan jarak antara Matahari dengan Bumi.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.