Majas Asosiasi adalah majas perumpamaan atau membandingkan tentang dua hal berbeda , namun dinyatakan sama . Majas asosiasi termasuk dalam majas perbandingan yang memiliki ciri ciri penggunaan kata bak, seperti, laksana dan sebagainya .Majas asosiasi hampir mirip dengan majas simile , namun memiliki perbedaan karena majas asosiasi tidak dijelaskan secara eksplisit seperti majas simile .
ads stream
Contoh Majas Asosiasi
- Jangan bersikap keras seperti batu.
- Lihatlah kedua orang itu bagaikan pinang dibelah dua.
- Cintaku padamu bak telur diujung tanduk .
- Pinjaman hutang rentenir itu bak tali melilit leher .
- Anggota DPR sekarang bak kacang lupa kulitnya , yang tidak mengingat janji nya dulu kepada rakyat.
- Perkataan orang itu seperti tong kosong nyaring bunyinya.
- Sehari tak membuka smartphone ibarat sayur tanpa garam.
- Pandanganya tajam seperti silet saat dia menatapku .
- Ardi ingin menjadi pilot dengan bermodalkan tekatnya yang seperti bara api .
- Kecanggihan peralatan modern sekarang bagaikan sihir yang bisa melakukan segala hal.
- Menemukan cinta sejati itu seperti mencari jarum di tumpukan jerami.
- Aku dan dia ibarat langit dan bumi.
- Belajar saat mengantuk bagai menggambar di permukaan air.
- Pelukan ibu seperti hangatnya matahari.
- Matanya indah seperti bintang kejora.
- Atlit maraton itu larinya seperti kuda.
- Wajahnya yang pucat bagiakan sebuah mayat yang terbujur kaku.
- Bibirmu yang indah seperti bunga mawar yang merah merona.
- Hati wanita sangatlah rapuh bagaikan sebuah kaca yang sangat tipis.
- Melihat wajahmu membuat aku teduh bagai minum air di tengah teriknya matahari.
- Jangan berdiam di rumah seperti terkurung dipenjara saja.
- Gelagatmu itu menunjukkan ada udang dibalik batu.
- Jadilah orang yang punya prinsip, jangan seperti air di daun talas.
- Anak itu cepat sekali berhitung seperti kalkulator.
- Hadirnya seorang guru, bagaikan sebuah pelita dalam kegelapan.
- Sia-sia saja berbicara kepadanya, seperti berkata kepada sebuah tembok.
- Pertama kalinya aku melihatmu, kamu itu bagaikan bidadari yang turun dari langit.
- Anak itu pintar sekali otaknya encer seperti air.
- Kapan terakhir kali kau keramas? rambutmu kaku seperti sapu ijuk.
- Perutku sudah sangat kenyang bagaikan air yang memenuhi sebuah ember.