Puisi Rakyat : Pengertian, Jenis dan Contohnya

Puisi merupakan suatu karya sastra dalam menyampaikan pesan melalui diksi dan pola tertulis. Puisi sendiri terdiri dari puisi baru dan puisi lama yang kita kenal dengan istilah puisi rakyat.

ads stream

Pengertian Puisi Rakyat

Puisi rakyat (puisi lama) merupakan karya sastra lama dari warisan budaya bangsa yang sudah tak dikenal pengarangnya. Jenis jenis puisi rakyat sendiri antara lain berupa pantun, syair dan guridam. Karena Puisi rakyat merupakan hasil turun temurun dan tidak diketahui siapa pengarangnya, puisi rakyat ( puisi lama ) biasanya disampaikan dari mulut kemulut ( lisan ). Puisi lama juga terlihat amat kaku karena terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah kata dalam baris, jumlah baris, dan pengulangan kata diawal/diakhir sajak ( rima ).

Jenis Puisi Rakyat ( Puisi Lama )

Gurindam

Gurindam merupakan puisi lama (puisi rakyat) yang berasal dari india yang dibawa oleh umat hindu atau pengaruh sastra hindu. Gurindam berasal dari bahasa India ( Tamil ) yaitu “kirindam” yang artinya “mula-mula” atau “perumpamaan“.Selain syarat akan nilai agama dan moral gurindam memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini .

Ciri-ciri Gurindam

  • Terdiri atas dua baris dalam sebait;
  • Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata;
  • Tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya;
  • Merupakan satu kesatuan yang utuh;
  • Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian;
  • Baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama. (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua);
  • Isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.

Contoh Gurindam


Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.

Cahari olehmu akan sahabat,
yang boleh dijadikan obat.

Cahari olehmu akan guru,
yang boleh tahukan tiap seteru.

Jika hendak mengenal orang berbangsa,
lihat kepada budi dan bahasa.

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,
sangat memeliharakan yang sia-sia.

Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.


Kata Berima pada Gurindam diatas adalah sebagai berikut :

Kata berima pada larik 1Kata berima pada larik 2
PeringaiRamai
SahabatObat
GuruSeteru
BerbangsaBahasa
BerbahagiaSia-sia
MuliaDia

Pantun

Pantun merupakan puisi lama ( puisi rakyat ) yang sudah mengakar dalam budaya masyarakat indonesia. Pantun sendiri dalam berbagai bahasa dengan sebutan lain seperti contoh dalam bahasa tagalog (tonton), bahasa jawa (tuntun) dan dalam bahasa toba (pantun). Biasanya pantun digunakan untuk mendidik dambil menghibur. Menurut isinya Pantun sendiri terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka. Pantun memiliki ciri ciri yang paten, jika keluar dari ciri ciri tersebut maka akan menjdai seloka, gurindam, atau bentuk puisi lama lainnya. Berikut ciri-ciri pantun.

Ciri-ciri Pantun

  • Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
  • Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
  • Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.
  • Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
  • Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Contoh Pantun

Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukkan ke dalam hati

Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka

Janganlah kau cepat marah
Jika tak ingin dijauhi siapa saja
Pedang panjang berlumur darah
Demi membela bangsa dan negara

Baik bergalas baik tidak
Buli-buli bertali benang
Baik berbalas baik tidak
Asal budi sama dikenang

Syair

Syair merupakan salah satu puisi rakyat (puisi lama) yang berasal dari Persia / arab yang dibawa masuk ke nusantara bersama masuknya islam ke indonesia. Dalam bahasa arab syair ( syi’ir atau syu’ur) yang artinya perasaan yang menyadari, kemudian berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum. Syair biasanya akan berisi nasihat atau sebuah cerita. Berikut ciri ciri syair.

Ciri-ciri Syair

  • Setiap bait terdiri dari empat baris.
  • Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
  • Bersajak a-a-a-a.
  • Semua baris adalah isi.
  • Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.

Contoh Syair

Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah

Wahai muda kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu

Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insan

Perteguh jua alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan ayar
Angkatlah pula sauh dan layar
Pada beras bekal jantanlah taksir
Niscaya sempurna jalan yang kabir

Sumber Karya: Hamzah Fansuri

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.